Keselamatan Kerja merupakan hak setiap pekerja yang tertuang dalam beberpa regulasi pemerintah Indonesia, telah barang pasti setiap manusia tentu inginkan selamat termasuk ketika melakukan pekerjaan. Tetapi sebenarnya terbalik, meskipun Keselamatan Kerja adalah hak dari setiap pekerja namun tidak dapat disangkal kalau bangun budaya K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di suatu perusahaan tidaklah pekerjaan mudah.
Kesuksesan aplikasi K3 di suatu perusahaan akan memberi keuntungan sendiri baik untuk pekerja ataupun entrepreneur, untuk meraih maksud mulia itu pastinya harus diawali dari diri semasing pekerja di setiap level jabatan. Jika setiap pekerja sudah memerankananannya semasing dengan baik dalam soal K3 maka budaya K3 (Safety Culture) sudah terwujud. Berikut beberapa tanda kalau Budaya K3 (Safety Culture) di perusahaan kamu telah baik : 1. Ada Prinsip Kepemimpinan Di Semua Tingkatan Organisasi Kesuksesan aplikasi K3 akan diperlihatkan prinsip setiap pemimpin bagian/section/departemen dalam suatu organisasi. Prinsip itu diperlihatkan dalam setiap kesibukan dan perhatian khusus pada K3 di setiap kesibukan yang dilakukan bawahannya. 2. Semua Pekerja Mengerti K3 Dalam aplikasi K3 yang baik, setiap pekerja memeiliki peran dan tanggung jawab semasing yang tercatat terang. Diluar itu pekerja harus dapat memerankan itu, tahu pekerjaan apa yang tengah ditangani dan bahaya disetiap pekerjaan, tersebut bentuk keikutsertaan pekerja dalam mensupport aplikasi K3 ditempat kerja. Para pekerja juga harus memahami pentingnya penggunaan alat pelindung diri seperti helm safety dan sepatu safety lokal saat bekerja. 3. Ada Maksud Terang Yang Ingin Diraih Tentang K3 Bikin objective K3 atau sering dimaksud dengan maksud tujuan dan program (TSP) jadi tanda kalau suatu perusahaan memiliki prinsip ingin mengaplikasikan K3. Maksud yang pasti, tercatat dan terarah hingga perlu pengembangan agar bisa meraihnya. 4. Ada Biaya Biaya Untuk K3 Slogan-slogan K3 benar-benar sangat baik, tetapi untuk meraih perusahaan yang berbudaya K3 memerlukan sumberdaya termasuk didalamnya biaya Biaya. Pastinya hal semacam ini sangat memerlukan peran dari manajemen atau entrepreneur agar bisa menganggarkan biaya di bagian keselamatan kerja. 5. Pekerja Merasa Nyaman Melaporkan Permasalahan K3 ke Atasan Apakah pekerja kamu merasa nyaman melaporkan temuan-temuan K3 pada atasan? atau sebaliknya mereka sungkan atau takut karena sering diabaikan..? Hal semacam ini adalah tanda-tanda kesuksesan K3 ditempat kerja. Pekerja harus selalu di dukung agar bisa bertindak aktif dalam melaporkan bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja. 6. Tema K3 Jadi Agenda Pertama Pada Setiap Pertemuan Sudahkah Tema K3 isi disetiap pertemuan ditempat kerja kamu? Harapannya tentu telah, bila belum maka dapat diambil kesimpulan budaya Keselamatan Kerja di temoat kerja kamu masihlah jauh dari yang dikehendaki. 7. Manager dan Supervisor Merespon Positif Setiap Input dari Pekerja Manager dan Pengawas yang baik mengerti saat pekerja mengangkat suatu gosip tentang K3, hal semacam itu adalah peluang untuk melakukan perbaikan. Pola fikir yang seperti ini akan menolong pengawas dapat merespon positif setiap gosip K3 yang di sampaikan pekerja. 8. Standard Pelaporan Kecelakaan Yang Detil dan Akurat Untuk membuat budaya K3 ditempat kerja harus transparansi, tak perlu lagi ada yang ditutupi termasuk pelaporan kecelakaan. Perusahaan yang telah memiliki budaya K3 baik akan melaporkan dan melakukan kontrol terhdap kecelakaan yang terjadi termasuk di dalamnya Near Miss. 9. Penghargaan dan Pernyataan Untuk Berikan motivasi Pekerja Penghargaan dan Pernyataan harus selalu diberikan pada pekerja yang aktif memberi input berkaitan K3, hal semacam ini mempunyai tujuan untuk berikan motivasi pekerja agar selalu bertindak dalam aplikasi K3. Bila di Lingkungan kerja kamu sudah mengaplikasikan hal semacam ini, maka budaya K3 ditempat kerja kamu akan makin lebih baik. Tersebut 9 Sinyal kalau Budaya Keselamatan Kerja ditempat Kerja kamu telah baik, Bila belum maka perlu kerjakan usaha-usaha yang lebih agar maksud aplikasi K3 di perusahaan dapat terwujud. Memang bangun Budaya Safety di lingkungan perusahaan tidaklah pekerjaan yang mudah, tetapi dengan prinsip semua pekerja hal semacam itu bisa saja terwujud dan kerjakan beberapa langkah bangun budaya Keselamatan Kerja.
0 Comments
Bisa kita bayangkan begitu besar beban yang diemban oleh seorang pekerja baru, pada hari-hari pertama bekerja kamu harus mengetahui terlebih dulu rekanan kerja, mencari tahu bagaimana seluk beluk perusahaan dan pekerjaan yang akan dilakukan. Hasil pnelitian dari Toronto-based Institute for Work & Health menyebutkan kalau pekerja baru pada bebrapa bln. pertama memiliki resiko Cidera Kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury) 3 kali semakin besar daripada pekerja yang sudah bekerja kian lebih 1 th..
Menurut Curtis Breslin seseorang ilmuan IWH (Institute for Work & Health) kalau penyebabnya yang paling masuk akal yaitu pekerja baru belum tahu dengan baik cara kerja yang benar dan potensi bahaya yang ada pada pekerjaannya, diluar itu pekerja baru condong menyepelekan bahaya yanga ada pada pekerjaannya, dan sungkan untuk mengemukakan pendapat tentang keluhan-keluhan yang dirasakannya termasuk di dalamnya tentang bahaya. Hal semacam ini pastinya sangat terkait erat dengan kursus, pekerja baru harus dilatih untuk sensitif pada bahaya yang ada pekerjaan yang akan dilakukan. Kerjakan tujuan dengan didampingi oleh pengawas atau pekerja lain yang lebih senior dan tahu mengenai pekerjaa-pekerjaan yang ada. Berikut beberapa tips untuk pekerja baru agar tetaplah aman saat bekerja : 1. Tanyakan pada atasan kamu berkaitan kursus apa sajakah yang kamu butuhkan agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan aman. 2. Tanyakan adakah ketentuan keselamatan di lingkungan kerja anda 3. Saksikan seputar ruang kerja, adakah gambar atau rambu berkaitan keselamatan kerja 4. Tanyakan bagaimana alur pelaporan bila kamu temukan bahaya 5. Mintalah prosedur kerja dan tekunilah, tanyakan bila kamu tidak mengerti. Tujuan kerja sangat diperlukan untuk memberi pengetahuan pada pekerja baru sebelumnya mengawali pekerjaannya, ada banyak hal yang memerlukan didalam materi tujuan salah satunya : 1. pengenalan tempat kerja 2. Identifikasi bahaya pekerjaan dan memastikan ingindaliannya 3. Pemakaian APD Harus dan APD tambahan seperti sepatu safety sangat penting perannya. 4. Tatacara ketika terjadi kondisi darurat 5. Tata Cara pelaporan bahaya dan kecelakaan 6.Tujuan khusus tentang pekerjaan yang akan dilakukan seperti langkah kerja, dan sebagainya. Tersebut beberapa tips menghindar kecelakaan pada pekerja baru, pastinya kita semua harus mengerti kalau cara belajar setiap orang semasing tidak sama dan daya tangkap juga sangat beragam. Ini jadi tantangan untuk kita semua agar bisa menjaga ruang kerja agar tetaplah aman. Untuk memberi pekerjaan pada pekerja baru baiknya berikanlah dengan cara bertahap, diawali dari pekerjaan dengan tingkat resiko rendah dan saat pekerja baru telah dinilai kompeten maka pekerjaan dapat ditingkatkan. Memasak merupakan hobi untuk sebagian orang, tetapi memasak merupakan sebuah kewajiban untuk para ibu rumah-tangga. Setiap hari mereka harus berjibaku dengan dapur dan semua perlengkapan didalamnya untuk memproses bahan dan membuatnya makanan lezat untuk di nikmati suami dan anak-anak. Tetapi sadarkan Kamu kalau di dapur banyak juga bahaya meneror, karena di sini ada sangat banyak benda tajam dan beresiko. Hingga penting untuk kita untuk selalu siaga agar terlepas dari beragam hal jelek.
Keselamatan yaitu hal penting yang perlu di perhatikan dalam melakukan semua kesibukan, tidak kecuali juga dalam memasak di dapur. Berikut ini yaitu beberapa tips yang bisa diikuti sebgai langkah keselamatan di dapur : Memahami apa yang perlu dilakukan Seperti kesibukan yang lain, memasak juga diperlukan ketrampilan agar dapat terwujud masakan dengan cita rasa lezat. Bukan sekedar itu saja, Kamu harus juga bijak dalam memakai perlengkapan, tahu apa yang perlu dilakukan. Ini yaitu prasyarat pertama untuk meyakinkan keselamatan selama bekerja di dapur. Bekerja dengan perlengkapan yang tepat Bersamaan dengan perubahan waktu, perlengkapan dapur juga selalu berinovasi. Saat ini sangat mudah untuk dapat temukan bermacam type perlengkapan dapur dari mulai yang paling simpel sampai perlatan dapur berteknologi mutakhir. Apa pun type perlengkapan yang dipakai, pastikan Kamu memakainya dengan bijak dan tepat sesuai sama prosedur pemakaian. Menggunakan peralatan safety diri Seperti pekerja yang lain, saat bekerja di dapur juga direferensikan untuk memakai alat pelindung diri salah satunya yaitu sarung tangan untuk mengangkan perlengkapan dapur yang panas, clemek agar pakaian atau badan tidak terserang percikan minyak panas, sayur ataupun masakan yang lain, topi koki membuat perlindungan rambut sekaligus untuk menghindar rambut rontok dan jatuh dalam masakan, sepatu safety wanita agar tidak mudah tergelincir dsb. Bijak menggunakan kompor dan kelistrikan Kompor dan alat-alat bertenaga listrik yaitu dua hal yg tidak dapat dijauhi saat bekerja di dapur. Hati-hatilah, melindungi jarak dan memakainya dengan bijak untuk hindari luka bakar atau sengat listrik. Simpan perlengkapan ditempat aman Perhatikan juga area untuk menyimpan perlengkapan dapur, terlebih perlengkapan dapur yang berbentuk tajam seperti pisau. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Tata letak yang tepat Untuk keselamatan dan kenyamanan selama bekerja di dapur, pastikan tata letak perlengkapan dan ruangan ditata dengan baik. Berikanlah space yang cukup untuk hilir mudik. Perhatikan kebersihan Bersihkan dinding dapur, perlengkapan memasak dan perabotan lain selesai memasak agar tidak ditumbuhi jamur atau bakteri beresiko. Mengepel lantai dapur penting juga agar lantai selalu bersih dari tumpahan masakan, minyak atau kotoran lain yang bikin lantai licin. Dengan memerhatikan langkah keselamatan di dapur di atas, diaharapkan kesibukan memasak akan jadi tambah nyaman, mengasyikkan dan pastinya aman. Tetapi sebagai manusia kita memiliki terbatasnya, walau telah melakukan usaha mencegah dan minimalisasi kemungkinan kecelakaan dan cedera saat melakukan aktivitas di dapur, beberapa hal diluar sangkaan masihlah dapat terjadi seperti luka bakar, tumpahan minyak panas, tersengat listrik bahkan juga yang paling beresiko yaitu kebakaran. Oleh karena itu kita harus lebih siaga dan waspada. Semakin lebih baik bila selain melakukan usaha mencegah zahir juga di dukung dengan usaha batin yaitu dengan memohon keselamatan pada Allah SWT sang maha pelindung dan mengamalkan amalan keselamatan diri. a. Patah Tulang
Apabila pasien alami patah tulang atau disangka alami patah tulang, maka upayakan pasien janganlah banyak bergerak. Balutlah bagian yang patah atau disangka patah dengan bidai (splint). Untuk lengan yang patah cukup digunakan satu papan bidai, bila kaki yang alami patah diperlukan dua atau tiga papan bidai. Sebagai pembalut dapat dipakai pita, kain atau tali yang lunak. Balutlah bidai di beberapa tempat hingga sendi yang berhubungan dengan bagian tubuh yang patah tidak dapat bergerak. Jika bidai yang khusus tulang patah tak ada, lengan yang patah untuk sesaat dibandut pada dada (ditekuk pada segi) atau digantung dengan kain segitiga ; tungkai kaki yang patah dibandut dengan papan atau tongkat. Itulah sebabnya penggunaan sepatu safety saat bekerja sangat penting perannya untuk melindungi kaki pekerja. b. Keracunan Gas Upayakan agar pasien keracunan gas memperoleh hawa yang bersih. Bawalah dia ke luar atau bukaan jendela lebar-lebar. Gas yang beresiko ada dua jenis. Yakni : (1) Gas yg tidak mengakibatkan kerusakan paru-paru, misalnya gas yang meracuni darah dan syaraf, narkotika, karbon dioksida, asam sianida, eter, kloroform, uap bensin atau benzol. Bukalah pakaian pasien, dan janganlah sekali-kali berikan minum pada pasien yang pingsan. Gosoklah tangan dan kakinya dengan tangan. Jika pernapasan berhenti, upayakan pernapasan buatan, bila bisa dengan alat penghisap oksigen. (2) Gas yang mengakibatkan kerusakan paru-paru, misalnya klor fosgen, gas nitro, dan sulfur dioksida. Bukalah pakaian pasien, lalu jauhkan dia dari pakaian yang penuh memiliki kandungan gas. Upayakan agar pasien tenang dan berbaring terlentang, janganlah diijinkan untuk jalan. Jika pasien telah sadar, berilah sedikit air kopi atau air teh panas. Dalam hal semacam ini tidak bisa di beri pernapasan buatan. c. Pernapasan Buatan Korban kecelakaan akibat tersengat arus listrik dapat hentikan nafas korban hingga pingsan karena kaget. Di bawah ini beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk memberi pertolongan pada pasien, yaitu menyadarkan kembali korban, selekasnya mencari pertolongan, check reaksi, goyang dengan pelan dan teriak dengan keras, apabila tak ada reaksi, maka kerjakan pertolongan dengan memberi pernapasan buatan. Apabila korban tidak bernafas, usahakan melakukan pernapasan buatan. Cara paling efisien untuk melakukan pernapasan buatan yaitu cara dari mulut ke mulut. Namun ingat, yang bisa melakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut tidak bisa sembarang orang namun harus personil yang telah terlatih dan memiliki pengalaman. Aktivitas proses proyek konstruksi terdapat kemungkinan terjadi kecelakaan tinggi, seringkali kita jumpai sebuah kecelakaan enteng seperti tertancap paku atau bahkan juga meinggal dunia karena keruntuhan. hal semacam ini pasti adalah hal yg tidak diinginkan, disatu segi proses pembangunan diinginkan dapat usai secepat-cepatnya tetapi dari sisi kecelakaan juga ditekan seminimal mungkin hingga zero Accident dari pertama sampai proyek usai. di sini kita bhs beberapa usaha yang mungkin dapat dilakukan untuk sebagai cara menghindar kecelakaan proyek konstruksi
CARA MENCEGAH KECELAKAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI: 1. Memberikan tugas personil khusus yang bertanggungjawab memanajemen kecelakaan, kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja atau umum dikatakan sebagai K3. 2. Menempatkan rambu-rambu peringatan seperti awas benda jatuh, awas lobang void, awas listrik, dan rambu proyek lainya. 3. Memakai alat keselamatan kerja sebagai pelindung diri seperti sepatu safety lokal, sabuk pengaman, helm proyek dan penutup kuping sebagai pelindung dari nada bising mesin. 4. Mengadakan penyuluhan sekerap mungkin dengan menyatukan semua tenaga kerja hingga dapat mengarahkan dan mengingatkan mengenai bahaya kecelakaan proyek dan himbauan agar waspada dalam bekerja. 5. Berencana dengan baik setiap cara proses konstruksi, misalnya mengkalkulasi benda berat yang akan diangkat tower crane apakah masih tetap dalam batas kemampuan kekuatan beban angkat. 6. Tutup lobang void dan berikan ralling sesaat dipinggirnya, pemasangan ralling juga dipasang pada ruang pinggir susunan gedung agar pekerja aman dari bahaya jatuh dari ketinggian. 7. Mewajibkan dan memberikan tugas personil khusus untuk mengontrol pekerja apakah telah memakai alat pengaman diri dan bekerja tanpa ada terserang kemungkinan kecelakaan. 8. Bersihkan ruang proyek sekerap mungkin, karena selain menyebabkan susana proyek mengasyikkan juga terlepas dari kemungkinan terserang benda-benda berantakan. 9. Pada pekerjaan pengecoran beton harus dilakukan penelusuran terlebih dulu apakah bekisting telah terpasang kuat, dan sambungan besi tulangan telah benar. 10. Bikin ruang khusus merokok agar pekerja tidak merokok asal-asalan yang bisa mengakibatkan bahaya kebakaran proyek. 11. Menempatkan tabung APAR alat pemadam api enteng di tempat proyek yang punya potensi nampak kebakaran. 12. Meletakan kabel sesaat proyek dengan rapi dan aman tidak berantakan. 13. Mengadakan syukuran, selamatan atau doa berbarengan memohon pada Allah SWT agar aktivitas proses proyek dapat berjalan dengan aman dan usai sesuai tujuan yang direncanakan sebelumnya. Banyak hal-hal lain yang bisa dilakukan sebagai usaha menghindar terjadinya kecelakaan kerja di proyek konstruksi, pelu berbagai kreativitas dan inovasi untuk memikirkan setiap bahaya yang mungkin terjadi pada setiap item pekerjaan lalu menyiapkan beberapa hal yang bisa menolong keselamatan kerja, Selamat berkarya dan jagalah keselamatan diri dalam bekerja 🙂 Tips bekerja di ketinggian, pastikan Kamu memilih tangga type industrial (heavy duty) atau yang lebih tinggi dan cocokkan dengan juga berat pemakai. Seperti kita kenali, tangga portable, salah satu perlengkapan yang kerapkali dipakai baik dirumah maupun ditempat kerja. Pemakaian tangga portable memang terlihat sederhana, namun masih tetap saja ada beberapa segi yang perlu diamati ketika bekerja memakai tangga.
Pasalnya banyak pekerja yang cedera saat memakai tangga karena banyak hal, seperti keadaan tangga yg tidak layak, lantai licin, atau meremehkan cara aman memakai tangga yang benar. Nah sahabat, agar kecelakaan kerja tidak terjadi pada diri Kamu, yuk simak tips bekerja di ketinggian dengan memakai tangga berikut ini! Kerjakan persiapan berikut ini sebelumnya pekerjaan diawali : - Buat persiapan material dan alat kerja - Inspeksi tempat kerja sebelumnya melakukan pekerjaan - Pastikan penerangan di tempat kerja memadai - Pilihlah type tangga sesuai type pekerjaan. Misalnya, memilih tangga non-metal/fiber untuk pekerja listrik atau tangga anti- karat untuk pekerja dengan dengan bahan kimia - Teliti kelayakan tangga, kerjakan kontrol visual pada peluang bagian-bagian tangga yang retak, bengkok, atau longgar. Ketentuan membawa tangga portable ke tempat kerja : - Janganlah paksakan badan saat mengangkat tangga, minta pertolongan pekerja lain - Saat memindahkan tangga di sekitar perlengkapan listrik bertegangan tinggi, pastikan tangga dalam posisi horizontal dan upayakan posisi tangga serendah mungkin dekat dengan permukaan tanah Cara memakai tangga portable : - Tempatkan tangga pada permukaan yang rata dan kaki tangga seimbang - Pastikan ada satu orang untuk memegang tangga di bagian bawah ketika tengah digunakan - Berdirikan tangga dengan perbandingan pojok 1 : 4 artinya 1 keluar dan 4 ke atas atau berdirikan dengan pojok 75°. Bisa kurang, seandainya terdapat penopang di bagian bawah tangga. - Ujung tangga harus lebih tinggi sekitar 1 mtr. diatas lantai kerja - Janganlah berdiri diatas ujung tangga, optimal 2 step dari anak tangga paling atas untuk pegangan tangan - Selalu berdiri menghadap tangga dengan tangan memegang anak tangga. Janganlah bekerja di samping kiri atau kanan - Pakai cara three point kontak saat naik maupun turun tangga. Three point kontak yakni 2 kaki berdasar dengan satu tangan berdasar pada anak tangga dan satu tangan bergerak menyikapi tangga atau 2 tangan berdasar pada anak tangga dengan satu kaki berdasar dan kaki lain bergerak meraih tangga. Bila pekerjaan telah usai, kerjakan Clean Up, pastikan tak ada alat kerja yang ketinggalan. Teliti kelayakan tangga setiap 1 th. sekali dan taruh tangga pada tempat yang kering dan memiliki ventilasi hawa yang bagus. Apabila tangga disimpan pada posisi horizontal, berikan penyangga di bawahnya untuk menghindar lengkungan. Tips bekerja di ketinggian memakai tangga portable yang terutama yaitu apabila ketinggian melebihi dua mtr., WAJIB pakai full body safety harness dan sepatu safety. |
AuthorHello human!! I'm Alien :D Archives
January 2017
Categories |